Senin, 22 April 2024

 

Perawatan Mobil Matic vs Manual, Mana Yang Lebih Mahal?

perawatan mobil matic vs manual

Perawatan mobil matic vs manual menjadi topik yang sering dibahas orang saat memilih untuk membeli satu di antara dua jenis mobil tersebut. 

Mengendarai mobil matic bagi sebagian besar orang tentu lebih mudah dan nyaman. Namun, nyaman itu mahal harganya. Prinsip ini berlaku juga bila memilih mobil matik. 

Nyaman dikendarai tapi merawat mobil matik dinilai banyak orang menguras isi kantong. Benarkah demikian? 

Nah, untuk membantu kamu menentukan pilih mobil manual atau matic, Lifepal akan membahas biaya perbaikan mobil matic vs manual berikut ini.

Benarkah biaya perawatan mobil matic lebih mahal?

Pendapat itu tak salah. Maklumlah, bila transmisi matik sudah rusak, siap-siap saja menghitung berapa duit yang keluar untuk perbaikan.

Tak jarang biaya perawatan mobil matic sampai belasan juta rupiah. Beda dengan biaya perbaikan transmisi manual yang cukup terjangkau. 

Transmisi manual minim perawatan dan jarang rusak. Paling banter ganti kanvas kopling, dan ganti oli transmisi manual.

Nah, pada dasarnya jangan dilihat dari satu sisi saja. Sejatinya, dengan perawatan yang benar dan sesuai petunjuk pabrikan, transmisi matik bisa berumur panjang. Bahkan cenderung lebih awet dan tangguh daripada transmisi manual.

Jadi, buanglah kekhawatiran kalau punya mobil matik biaya perawatan dan perbaikannya super mahal. Itu pendapat dari mereka yang awam atau dari mereka yang pernah ‘bermasalah’ dengan mobil matik.

Apa saja perawatan mobil matic?

Saat membicarakan pilih matic atau manual, lagi-lagi kuncinya ada di perawatan. Sayangnya, pemilik mobil kadang tak mengingat ini. Rata-rata baru sadar ketika mobil matic kesayangannya bermasalah dan harus segera dibawa ke bengkel mobil matic.

Entah kopling selip, sama sekali enggak responsif, sampai mencium ada aroma terbakar saat mobil dikendarai.

Padahal, perawatan mobil matic tidak sulit kok. Cukup perhatikan volume oli dan disiplin mengganti oli matik secara berkala. Masalahnya hal ini sering luput karena seringkali pemilik mobil merasa tak masalah bila tak mengganti mobil matik.

Sebenarnya jika merujuk perawatan berkala rekomendasi pabrikan, batasan tempuh untuk penggantian oli transmisi mencapai 100 ribu km.

Meski begitu tak ada salahnya diganti sebelum mencapai jarak tempuh itu. Alasannya, kinerja transmisi matik kerap ‘disiksa’ dalam kondisi kemacetan.

Tak perlu dikuras karena cukup ditambah saja dengan volume rata-rata 3 liter. Tapi kalau dana bukan jadi isu, tak ada salahnya dikuras oli transmisi bila mendekati jarak tempuh 100 ribu km.

Pada prinsipnya, penggantian lebih awal lebih baik, lebih sering lebih baik. Tapi, kalau terlalu sering jadi boros.

Cukup dengan penambahan oli matik saja bisa menghemat duit antara Rp500 ribu sampai Rp800 ribu dengan asumsi harga oli matik Rp80 ribu/liter.

Dengan pemakaian normal dan perawatan yang baik, masalah di transmisi matik baru terjadi saat jarak tempuhnya di atas 100 ribu km atau sudah mencapai 5 tahun pemakaian.

Atau dengan kata lain, selama masa waktu tersebut perawatan yang perlu dilakukan hanyalah mengganti oli matik saja. Beda kasus jika lewat 100 ribu km di mana ada kemungkinan mesti dilakukan overhaul atau turun transmisi.

Biayanya sekitar Rp5 jutaan sudah termasuk ongkos jasa.  Angka itu bisa lebih murah jika mendapatkan bengkel yang baik dan mumpuni.

Menakar biaya perawatan mobil matik

Harus diakui, biaya penggantian oli transmisi matik plus service berkalanya lebih mahal ketimbang perawatan transmisi manual.  Sebagai contoh Honda New Jazz.

Bila mengacu pada buku panduan servis mobil berkala, penggantian oli transmisi manual setiap 40 ribu km termasuk penggantian komponen sesuai ketentuan, mesti keluarkan dana Rp1,3 jutaan. 

Lain halnya dengan Honda New Jazz versi matik di mana penggantian oli transmisi setiap kelipatan 60 ribu km. Total dana yang dibutuhkan plus biaya servis berkala sekitar Rp1,4 jutaan.

Begitu pun dengan Toyota Avanza di mana versi transmisi manual mesti ganti oli transmisi setiap kelipatan 40 ribu km. Biayanya sekitar Rp2 jutaan.

Sementara Toyota Avanza versi matik juga mesti diganti oli transmisinya per 40 ribu km dengan biayanya Rp2,1 juta.

Dari situ bisa terlihat kalau selisih biaya perawatan mobil matik dan manual tak terlalu besar. Jika hitung-hitungnya ditambahkan dengan efisiensi bahan bakar, transmisi matik lebih unggul dibandingkan transmisi manual.

Belum lagi nilai plus tambahannya di mana mengendarai mobil matic bisa terhindar dari rasa pegal dan stres. 

Demikianlah pembahasan seputar perawatan mobil matic vs manual. Jadi, kamu lebih pilih mobil matic atau manual, nih?

Tips sederhana merawat mobil kesayangan 

Biaya perbaikan mobil cukup menguras kantong, oleh karena itu kamu perlu melakukan perawatan agar kerusakan besar dapat diidentifikasi sejak dini. 

Merawat mobil juga perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan kondisi dan performa mobil tetap baik, terutama untuk kamu yang menggunakan kendaraan roda empat untuk mobilitas sehari-hari. 

Berikut ini beberapa langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk merawat mobil di rumah. 

1. Memanaskan mobil secara teratur 

Memanaskan mobil perlu dilakukan untuk melumasi komponen-komponen yang perlu dilumasi seperti bagian mesin. Memanaskan mobil perlu dilakukan setidaknya sekali dalam sehari. 

Selain itu, kamu juga dapat mengecek suara mesin mobil dan getarannya apakah terjadi kejanggalan atau tidak. Ini berlaku pula untuk kamu yang punya mobil namun jarang dipakai. 

Dampak mobil yang jarang dipanaskan yakni mesin mobil cepat aus sehingga mobil mengeluarkan bunyi bresik. 

2. Periksa kebersihan ruang mesin 

Meskipun kap mesin sudah diberikan pelindung, namun terkadang ada saja kotoran yang masuk seperti daun kering bahkan hewan. Sesekali cek ruang mesin untuk memastikan tidak ada kotoran menempel. 

3. Periksa bagian bawah mobil 

Memeriksa bagian bawah mobil perlu dilakukan guna memastikan tidak ada kebocoran oli, minyak rem atau radiator coolant. 

Jika terdapat kebocoran, segera konsultasikan ke bengkel untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut. 

4. Jaga kebersihan interior 

Kebersihan ruang interior perlu selalu dijaga karena berdampak pada komponen lainnya. Bagian interior yang kotor dan berdebu misalnya, dapat mengakibatkan kerja AC mobil menjadi berat sehingga filter cepat kotor. 

Pastikan interior mobil selalu bersih dan segar agar kamu dan keluarga juga nyaman saat mengendarainya. 

5. Rotasikan ban dalam jarak dekat 

Tips ini perlu dilakukan untuk mobil yang jarang digunakan atau terparkir dalam waktu yang lama. Biasanya ada masalah seperti tire flat atau permukaan ban mobil yang hanya rata satu sisi saja. 

Sesekali gunakan mobil berkeliling di sekitar tempat tinggal jika memang mobil kamu jarang digunakan. Ini untuk menghindari tire flat yang sudah disebutkan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Jenis Lampu Mobil, Fungsi, hingga Rekomendasinya Lampu mobil merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan roda empat. Tentu saja, ...