Penyebab Indikator Engine Menyala dan Cara Mengatasinya
Kamu mungkin merasa panik saat lagi mengemudi tiba-tiba indikator engine menyala. Pasalnya, bila indikator check engine menyala saat mesin hidup menunjukkan bahwa ada permasalahan pada mobil.
Biasanya, pengemudi akan menepikan mobil ke tempat yang aman lalu memeriksa mesin mobil. Padahal belum tentu masalah ada pada mesin mobil.
Lalu, apa penyebab lampu indikator engine menyala? Apa yang harus dilakukan ketika lampu yang berbentuk menyerupai gambar mesin ini menyala?
Nah, supaya kamu tidak panik ketika masalah ini terjadi, ada baiknya mengetahui kemungkinan apa saja yang bisa jadi penyebab indikator check engine menyala dan apa yang harus kamu lakukan. Simak ulasan ini sampai habis, ya.
- Penyebab Indikator Engine Menyala
- Langkah yang Harus Dilakukan Saat Lampu Indikator engine Menyala
- Mengenal Lampu Indikator Engine
Penyebab Indikator Engine Menyala
Ketika mobil bermasalah, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan, bisa jadi masalahnya terletak pada bagian mobil yang lain. Berikut adalah beberapa hal yang bisa terdeteksi dari lampu indikator mesin nyala:
1. Filter udara perlu diganti
Filter udara yang kotor atau perlu kamu ganti juga bisa menjadi penyebab lampu engine menyala saat mesin hidup. Sebab, filter udara berkaitan erat dengan mass airflow sensor yang berfungsi menentukan jumlah bahan bakar berdasarkan udara yang masuk ke mesin mobil.
Jadi, kalau filter udara sudah terlalu kotor akan sulit menyaring udara. Akibatnya, debu atau kotoran dari luar bisa masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar.
Hal inilah yang akhirnya menyebabkan mass airflow sensor rusak. Rusaknya komponen ini akan menyebabkan lampu indikator check engine menyala.
Sebenarnya, kamu tetap bisa mengemudikan mobil hingga beberapa bulan ke depan meskipun mass airflow sensor dalam keadaan rusak. Namun, jika memaksa mesin mobil, maka akan kehilangan tenaga dan bahan bakar cepat boros.
Perlu kamu ingat, kerusakan mass airflow sensor tidak hanya karena filter udara yang kotor saja, tapi pemasangan filter udara yang kurang tepat juga bisa menjadi penyebab kerusakan. Idealnya, filter udara harus dibersihkan setiap 10.000 km dan wajib diganti jika sudah mencapai 40.000 km.
Namun, penggantian filter udara setiap mobil bisa berbeda-beda. Ada yang memerlukan penggantian lebih cepat dari jarak 40.000 km karena eksternal dan lingkungan.
2. Tutup bensin tidak rapat
Setelah mengisi bahan bakar, pastikan kamu menutupnya dengan rapat. Meskipun terdengar cukup sepele, namun akibatnya bisa fatal dan mengakibatkan kebakaran akibat penguapan pada bahan bakar.
Tutup bahan bakar yang terbuka atau kurang rapat juga akan terdeteksi sensor pada ECU dan membahayakan penumpang dan pengemudi yang berada di dalam mobil maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk memperingatkan pengemudi, lampu indikator mesin mobil menyala.
Jika kamu sedang mengemudi dan lampu indikator engine menyala, segera berhenti dan periksa tutup bahan bakar. Kemudian, periksa apakah ada kebocoran yang terjadi.
3. Sensor oksigen rusak
Penyebab check engine menyala juga bisa karena adanya kerusakan sensor oksigen. Komponen ini berfungsi untuk memantau oksigen pada knalpot sekaligus menentukan banyaknya bahan bakar yang terbakar.
Ketika sensor oksigen (O2) rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka bisa mengganggu kinerja mesin dan merusak catalytic converter. Indikator check engine menyala terus memberi tahu kamu bahwa ada masalah dengan sistem kendaraan, termasuk masalah dengan O2 sensor.
Umumnya, sensor oksigen tidak bisa berfungsi karena sensor yang tertutup oleh oli secara terus-menerus, sehingga mengurangi kemampuan sensor dalam mengolah oksigen dan bahan bakar.
4. Catalytic converter rusak
Sensor oksigen yang rusak dapat menyebabkan kerusakan pada catalytic converter. Akibatnya, komponen ini tidak dapat melakukan proses konversi.
Padahal catalytic converter memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu mengubah karbon monoksida dan zat-zat berbahaya lainnya menjadi senyawa yang ramah dan lebih aman untuk lingkungan.
Kerusakan pada catalytic converter umumnya memberi tanda bahan bakar yang cepat habis atau mobil yang tidak punya tenaga untuk melaju, meski kamu sudah menginjak pedal gas dalam-dalam. Karena itu, penting untuk memastikan komponen ini berfungsi dengan baik agar lampu indikator engine tidak menyala terus.
5. Permasalahan pada busi dan kabel
Meskipun ukurannya kecil, tapi masalah pada busi dan kabel bisa memberikan pengaruh besar pada kinerja mobil. Misalnya, kerusakan pada busi yang membuat konsumsi bahan bakar mobil menjadi boros karena pembakaran yang kurang optimal pada ruang mesin.
Kabel busi yang tidak terpasang dengan baik atau mulai getas juga bisa mengurangi pembakaran dan kinerja busi. Oleh karena itu, ketika indikator engine menyala kamu sebaiknya memeriksa busi dan kabelnya.
Jika busi sudah kotor, segera bersihkan. Namun, akan lebih optimal jika kamu ganti dengan yang baru, penggantian busi biasanya pada jarak pemakaian 20.000 km..
Langkah yang Harus Dilakukan Saat Lampu Indikator engine Menyala
Bila cek engine menyala saat mesin hidup menunjukkan bahwa adanya malfungsi mesin mobil. Jika kamu memiliki alat diagnostik OBD-II (On-Board Diagnostics), kamu dapat menggunakannya untuk membaca kode lampu check engine.
Kode ini dapat memberi tahu kamu penyebab masalah tersebut. Tetapi, jika kamu tidak memiliki alat tersebut, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan.
1. Matikan mesin
Segera matikan mesin mobil ketika mobil sudah terparkir di tempat yang aman. Kemudian, kamu bisa mendiamkannya sekitar 2-3 menit dan coba nyalakan mesin kembali.
Cek apakah lampu check engine masih menyala atau tidak. Jika tidak, kamu bisa melanjutkan perjalanan kembali.
2. Periksa mesin mobil
Jika mesin sudah mati dan kamu nyalakan kembali, tapi lampu indikator engine masih menyala juga, coba periksa mesin mobil. Buka kap mesin dan periksa kondisi mesin mobil kamu.
Namun, sebelum membuka kap mesin, pastikan mesin sudah dalam keadaan dingin agar tidak melukai tubuh kamu. Setelah itu, periksa komponen-komponen penting mobil, seperti radiator, air radiator, kipas radiator, sistem AC, kabel aki, kabel busi, dan komponen penting lainnya.
Sebab, bisa jadi lampu indikator engine menyala disebabkan adanya kerusakan pada komponen penting mobil.
3. Cek aki mobil
Aki mobil yang bermasalah juga bisa menjadi penyebab indikator engine menyala. Jadi, segera lakukan pemeriksaan pada bagian aki.
Kamu bisa mencabut kabel konektor negatif pada aki dan tunggu selama tiga detik. Kemudian, pasang kembali kabel tersebut pada kubunya.
Jika lampu indikator engine masih menyala juga, kemungkinan adanya kerusakan pada sensor mobil kamu.
4. Bawa mobil ke bengkel
Jika cara 1 – 3 sudah kamu lakukan, tapi lampu indikator engine masih juga menyala, segera bawa mobil ke bengkel terdekat dan terpercaya.
Teknisi bengkel akan melakukan scan engine dengan alat khusus untuk mengetahui bagian mobil mana yang rusak sehingga membuat lampu indikator mesin mobil nyala. Setelah mengetahui bagian mana yang rusak, biasanya kamu akan mendapat saran untuk mengganti komponen mobil yang rusak tersebut.
Mengenal Lampu Indikator Engine
Lampu indikator engine merupakan sebuah fitur yang berfungsi untuk mendeteksi kerusakan komponen penunjang mesin mobil.
Ketika ada yang malfungsi pada mobil, lampu indikator mesin menyala untuk menginformasikannya ke pengemudi.
Itulah beberapa penyebab lampu indikator mobil mesin menyala. Sebagai pertolongan pertama, kamu bisa melakukan beberapa hal penting seperti pemaparan di atas. Intinya, jangan panik agar kamu bisa memikirkan langkah apa yang harus dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar