RPM Mobil Naik Turun, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Masalah pada jarum RPM mobil, seperti RPM mobil naik turun, RPM mobil naik sendiri, dan RPM mobil lambat turun, merupakan kondisi paling umum dialami.
Ada sejumlah kemungkinan yang menyebabkan masalah pada RPM ini. Meskipun terlihat sepele, tetapi jarum RPM mobil naik turun ini menjadi pertanda bahwa ada ketidakstabilan pada mesin.
Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu kesulitan dalam mengendalikan laju mobil saat di putaran rendah. Selain itu, gangguan pada RPM juga akan membuat perpindahan tuas transmisi mobil menjadi lebih kasar dan tidak nyaman.
Untuk itu, penting mengetahui penyebab yang membuat RPM mobil berfluktuasi alias naik turun agar bisa menemukan solusi yang tepat. Yuk, simak informasi selengkapnya seputar gangguan pada standar RPM mobil berikut ini.
- Apa itu RPM mobil naik turun?
- Penyebab RPM mobil naik turun
- Cara mengatasi RPM mobil naik turun
Apa itu RPM mobil naik turun?
Sebelum kita memahami apa yang menyebabkan fluktuasi RPM, sebaiknya terlebih dahulu memahami apa itu RPM. Selain speedometer mobil, indikator putaran mesin dalam satuan RPM ini juga sangat penting untuk diketahui.
RPM adalah singkatan dari Rotasi Per Menit. Namun, dalam bahasa Inggris, RPM adalah Revolutions Per Minute karena perhitungan yang digunakan yaitu revolusi gerak memutar dari stang piston terhadap sumbunya.
Tetapi kedua istilah ini bisa digunakan dan yang terpenting kamu harus memahami satuan hitungnya.
Saat kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor berakselerasi atau melambat, ia memutar ban pada kecepatan tertentu. Jika kamu melihat tachometer mobil, di sinilah kamu akan melihat RPM sebagai angka pada dial.
Satu RPM memiliki arti 1 siklus perputaran crankshaft (engkol). Umumnya, pada mesin tachometer akan dikalikan dengan angka 1000 sebagai ketentuan hitungnya dalam hal putaran per menit.
Jadi, ketika mesin berevolusi hingga 4000 RPM dan konversi hitungnya dengan waktu detik, artinya kendaraan tersebut sudah berputar sampai 66,67 kali.
Di bawah akselerasi, RPM akan meningkat saat pengemudi menekan pedal gas. Demikian pula, RPM akan berkurang saat pengemudi menekan rem atau menginjak pedal gas.
Sebagian besar mesin berputar hingga sekitar 4.000 hingga 6.000 RPM, meskipun ini dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis mobil yang dikendarai dan seberapa besar tenaganya.
Beberapa kondisi dapat menyebabkan RPM mobil tidak stabil, naik turun, dan tidak sesuai standarnya.
Penyebab RPM mobil naik turun
Nah, lalu kenapa RPM mobil naik turun, tidak stabil, dan berubah-ubah dalam waktu yang cepat? Ada beberapa hal yang jadi penyebabnya, antara lain:
1. Throttle body kotor jadi penyebab RPM naik turun pada mobil injeksi
Throttle body yang dalam kondisi kotor merupakan penyebab RPM naik turun pada mobil injeksi yang paling umum. Throttle body sendiri merupakan komponen pengatur suplai udara sebelum masuk ke mesin.
Hal ini terjadi ketika saringan udara yang tidak rutin dirawat maupun diganti menimbulkan debu dan kotoran yang menumpuk kemudian menggumpal.
Gumpalan debu dan kotoran ini bisa menyebabkan komponen ini jadi tersumbat. Padahal di dalam throttle body terdapat lubang udara yang sangat kecil yang jika tersumbat akan mengganggu fungsinya.
Pelajari gejala throttle body mobil rusak atau kotor agar dapat segera kamu perbaiki.
2. Penyebab RPM mobil karburator naik turun karena celah platina terlalu lebar
Pada banyak kendaraan konvensional, tidak jarang sistem pengapiannya masih memakai platina. Pemakaian sistem ini mengharuskan pemilik mobil harus rutin mengatur celah platinanya.
Ketika pemilik kendaraan tidak rutin melakukan penyetelan, celah platina akan menjadi penyebab RPM mobil pada karburator naik turun.
Ketika celah terlalu lebar maka bisa menyebabkan RPM naik dengan cepat. Jadi, saat kamu melakukan servis berkala, pastikan celah platina sudah sesuai dengan standar, ya!
3. RPM mobil naik turun saat AC nyala karena sirkulasi freon tidak lancar
RPM naik turun juga bisa terjadi saat AC nyala. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena sirkulasi freon mengalami penyumbatan pada bagian kondensor AC. Selain itu, bagian kompresor AC juga sudah waktunya untuk diganti.
Saat ini terjadi, beban kerja mesin akan bertambah saat AC dinyalakan. Hal ini bisa membuat RPM mesin gas mobil tidak stabil.
Kondisi nyala ini memerlukan tindakan lebih lanjut sehingga sirkulasi AC berjalan lancar.
4. Idle speed control mengalami kerusakan
Penyebab lainnya yang membuat RPM berfluktuasi, yaitu idle speed control (ISC) mengalami kerusakan dan macet.
Pada mobil injeksi, idle speed control menjadi komponen penting yang berfungsi mengatur RPM idle agar selalu stabil dan konstan sesuai perintah dari ECU ke komputer mesin.
Lantaran kondisi kerja mesin selalu berubah maka RPM idle ini mesti stabil sekalipun mesin sedang akselerasi, deselari, maupun AC sedang dinyalakan.
Untuk itulah, ketika ISC RPM idle bermasalah maka RPM idling pun berada dalam kondisi yang tidak stabil.
5. Sensor mass air flow kotor
Kemungkinan selanjutnya yang membuat jarum RPM mobil naik turun adalah karena mass air flow (MAF) bermasalah.
Sebagai informasi, MAF adalah komponen yang akan mendeteksi berapa massa udara yang masuk ke dalam mesin sesuai kecepatan alirannya.
Posisi sensor MAF berada di bagian filter udara yang rentan kotor. Nah, jika sudah kotor, maka keakuratan sensor MAF jadi berkurang sehingga data yang dikirimkan pun terganggu.
Dampak dari kerusakan sensor MAF bisa berlanjut ke bagian ECU mobil yang mempengaruhi kuantitas bahan bakar.
Alhasil, bensin yang keluar dari bagian injektor pun ikut tidak konstan dari sisi volumenya sehingga jarum RPM mobil terganggu dan tidak stabil.
6. Adanya keretakan pada bagian selang vacuum advancer
Kemungkinan terakhir yang jadi penyebab ketidakstabilan jarum RPM adalah selang vacuum advancer yang retak. Fungsi dari vacuum advancer ini sebagai sistem tambahan pada sistem pengapian platina.
Komponen ini yang bisa memajukan dan memundurkan waktu pemercikan busi sesuai dengan beban yang diterima mesin dengan memanfaatkan kevakuman di dalam intake manifold.
Saat mesin terbebani, kevakuman di dalam intake manifold pun jadi rendah. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan vacuum advancer untuk memanipulasi posisi platina yang kemudian bisa mengubah keseluruhan waktu pengapian.
Nah, jika selang vacuum advancer rusak bisa membuat pengapian maju mundur meskipun mesin tidak terbebani. Inilah yang bisa menyebabkan RPM mesin karburator naik turun atau menjadi penyebab RPM mobil tinggi.
Cara mengatasi RPM mobil naik turun
Lalu, bagaimana solusi mengatasi RPM yang naik turun? Yuk, simak penjelasannya berikut ini:
1. Bersihkan komponen ISC
Kalau ternyata masalah utama dari ketidakstabilan jarum RPM yaitu TB dan ISC maka kamu bisa membersihkannya memakai lap dan cairan khusus. Membersihkannya tidak sulit tetapi perlu teliti karena jika salah bisa merusak ISC.
Berikut ini langkah membersihkan ISC:
Umumnya, cara ini bisa berhasil mengatasi RPM mobil yang naik turun. Kalau ternyata tidak berhasil, biasanya kondisinya sudah parah, solusi terbaik yaitu mengganti komponen ISC tersebut.
2. Rutin melakukan service
Masalah RPM yang tidak stabil saat idle banyak terjadi pada mobil yang jarang diservis. Sebaiknya, jangan menunggu kerusakan terjadi pada mobil. Usahakan selalu rutin service sesuai jadwalnya.
Jangan lupa untuk rutin mencuci mobil, termasuk membersihkan bagian selang vakum secara rutin. Dengan mencucinya, gejala yang tersumbat karena dapat mengganggu komponen lain pun dapat diminimalisir.
3. Bawa ke bengkel andalan
Jika kamu merasa ragu dengan penanganan sendiri, sebaiknya segera membawa ke bengkel mobil andalanmu. Hindari langsung mendiagnosis sendiri karena kalau salah penanganan bisa merusak komponen lainnya.
Cari tahu juga cara reset ECU Toyota Vios sebagai salah satu cara untuk mencegah RPM menjadi tidak stabil. Dan simak pula ulasan mengenai ciri ciri throttle body mobil rusak di artikel Lifepal lainnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar